Minggu, 30 Oktober 2011 0 komentar

Rumah Unik

Rumah Unik Harga Waw!


Volcano House di Newberry Springs, California
Dibangun tahun: 1968 Harga rumah: $ 750,000
Rumah Volkano ini membuat anda seperti tinggal di luar angkasa yang dikelilingi oleh padang pasir disekitar anda. Kalau anda tidak merasakan sensasi luar angkasa, paling tidak anda akan merasa di suatu daerah yang aneh dan lain daripada yang lain.


Bioscleave di East Hampton, New York
Dibangun tahun: 2007 Harga Rumah: $ 1,000,000
Rumah aneh ini dibangun untuk anda rasakan tinggal di dalam tempat kerja seni. Dari daratan nya yang naik turun seperti naik turun gunung, sampai warna nya yang norak sehingga membuat anda merasa sedang kerja dan tidak diberi kesempatan untuk relax, memang seperti itulah tujuannya.


Sporty Ranch di New Canaan, Connecticut
Dibangun tahun: 1982 Harga Rumah: $ 2,500,000
Tinggal di rumah ini akan membuat anda merasa seperti tinggal di daerah perkebunan tetapi dengan perlengkapan mewah tersedia didalamnya seperti kolam renang bernuansa kebun, tempat berolah raga, dan lainnya.


Riverfront Playground di John’s Creek, Ga.
Dibangun tahun: 1992 Harga Rumah: $ 13,900,000
Rumah ini dibangun dengan gaya Mesir sehingga tidaklah heran kalau anda bisa melihat patung Sphinx (singa manusia), faux, maupun kuburan ala Mesir. Rumah ini juga dilengkapi dengan kapel, kolam rengan berbentuk kerang, dan sederetan barang mewah lainnya


Lyons Valley Castle di Jamul, Calif.
Dibangun tahun: 1930 Harga Rumah: $ 1,750,000
Rumah di lembah ini sudah dibangun dari tahun 1930 dan juga berbentuk benteng.


Apartment at Sea di seluruh dunia
Dibangun tahun: 2002 Harga Apartemen: Dari $ 1.4 juta hingga $ 13.5 juta
Apartemen di lautan ini berawal dari ide cruise ship. Apartemen ini memberikan anda kesempatan untuk tinggal di dalam sebuah apartemen sambil mengarungi lautan. Bagi orang berkantong tebal, apartemen di lautan ini sangat menarik karena para pemilik bisa menentukan desain apartemen mereka sendiri di tambah lagi mereka tidak usah repot-repot memesan tiket untuk keperluan cruise ship ini. Hmmm, sungguh sebuah ide yang sangat menarik.


Lighthouse di Deer Isle, Maine
Dibangun tahun: 1990 Harga rumah: $ 2,873,000
Rumah berbentuk Mercusuar terletak di tepi pantai sehingga membuat anda benar-benar seperti sedang berada di atas mercusuar. Anda bisa memandang ombak-ombak dari ketinggian jendela rumah mercusuar tersebut.


Red Rock Drive Castle di Phoenix, Arizona.
Dibangun tahun: 1977 Harga rumah: $ 3,500,000
30 tahun lalu seorang dokter gigi memutuskan untuk tinggal di rumah yang berbentuk benteng pertahanan. Maka dibangunlah rumah ini.


Batcave di Laguna Beach, California
Dibangun tahun: 2004 Harga rumah: $ 11,850,000
Anda termasuk beruntung kalau bisa melihat rumah ini dari luar karena rumah ini boleh dibilang tersembunyi dari orang-orang. Bahkan untuk menuju ke lokasi harus melewati lorong jalan yang tersembunyi.
0 komentar

Prosa Lama dan Prosa Baru

Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.

Prosa dapat dibedakan atas :
  • a. Prosa lama
  • b. Prosa baru
Perbedaan antara prosa lama dan baru adalah sebagai berikut :

Prosa lama
Ciri-cirinya adalah :
  1. Statis, lamban perubahannya
  2. Istana Sentris, bersifat kerajaan
  3. Bersifat fantastis, bentuknya hikayat, dongeng
  4. Di pengaruhi sastra Hindu dan Arab
  5. Tidak ada pengarang atau anonim



Karya sastra prosa dapat diklasifikasikan berdasarkan pembabakannya menjadi prosa lama dan prosa baru. Prosa lama merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat. Karya sastra prosa lama yang mula-mula timbul disampaikan secara lisan, disebabkan karena belum dikenalnya bentuk tulisan. Setelah agama dan kebudayaan Islam masuk ke Indonesia, masyarakat menjadi akrab dengan tulisan, dan bentuk tulisan pun mulai banyak dikenal. Sejak itulah sastra tulisan mulai dikenal dan sejak itu pulalah babak-babak sastra pertama dalam rentetan sejarah sastra Indonesia mulai ada.
Adapun bentuk-bentuk sastra prosa lama adalah:

1. Hikayat, berasal dari India dan Arab, berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah. Contoh: Hikayat Hang Tuah, Kabayan, Si Pitung, Hikayat Si Miskin, Hikayat Indra Bangsawan, Hikayat Sang Boma, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Raja Budiman.


2. Sejarah (tambo), adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta. Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama. Contoh: Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.

3. Kisah, adalah cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh: Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah Abdullah ke Jedah.

4. Dongeng, adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Dongeng sendiri banyak ragamnya, yaitu sebagai berikut:

a. Fabel, adalah cerita lama yang menokohkan binatang sebagai lambang pengajaran moral (biasa pula disebut sebagai cerita binatang). Beberapa contoh fabel, adalah: Kancil dengan Buaya, Kancil dengan Harimau, Hikayat Pelanduk Jenaka, Kancil dengan Lembu, Burung Gagak dan Serigala, Burung Bangau dengan Ketam, Siput dan Burung Centawi, dll.

b. Mite (Mitos), adalah cerita-cerita yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap sesuatu benda atau hal yang dipercayai mempuyai kekuatan gaib. Contoh-contoh sastra lama yang termasuk jenis mitos, adalah: Nyai Roro Kidul, Ki Ageng Selo, Dongeng tentang Gerhana, Dongeng tentang Terjadinya Padi, Harimau Jadi-Jadian, Puntianak, Kelambai, dll.

c. Legenda, adalah cerita lama yang mengisahkan tentang riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah. Contoh: Legenda Banyuwangi, Tangkuban Perahu, dll.

d. Sage, adalah cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang. Beberapa contoh sage, adalah: Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga, Panji, Smaradahana, dll.

e. Parabel, adalah cerita rekaan yang menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau perbandingan. Contoh: Kisah Para Nabi, Hikayat Bayan Budiman, Mahabarata, Bhagawagita, dll.

f. Dongeng jenaka, adalah cerita tentang tingkah laku orang bodoh, malas, atau cerdik dan masing-masing dilukiskan secara humor. Contoh: Pak Pandir, Lebai Malang, Pak Belalang, Abu Nawas, dll.

5. Cerita berbingkai, adalah cerita yang di dalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya. Contoh: Seribu Satu Malam
    Prosa baru
    Ciri-cirinya adalah :

    1. Dinamis, perubahannya cepat
    2. Rakyat Sentris, mengambil bahan dari rakyat sekitar
    3. Realistis, bentuknya roman, novel, cerpen, drama, kisah, dsb.
    4. Di pengaruhi sastra Barat
    5. Nama pencipta selalu dicantumkan
    Prosa baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau budaya Barat. Bentuk-bentuk prosa baru adalah sebagai berikut:

    1. Roman, adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut. Berdasarkan kandungan isinya, roman dibedakan atas beberapa macam, antara lain sebagai berikut:
    a. Roman bertendens, yang di dalamnya terselip maksud tertentu, atau yang mengandung pandangan hidup yang dapat dipetik oleh pembaca untuk kebaikan. Contoh: Layar Terkembang oleh  Sutan Takdir Alisyahbana, Salah Asuhan oleh Abdul Muis, Darah Muda oleh Adinegoro.
    b. Roman sosial, memberikan gambaran tentang keadaan masyarakat. Biasanya yang dilukiskan mengenai keburukan-keburukan masyarakat yang bersangkutan. Contoh: Sengsara Membawa Nikmat oleh Tulis St. Sati, Neraka Dunia oleh Adinegoro.
    c. Roman sejarah, yaitu roman yang isinya dijalin berdasarkan fakta historis, peristiwa-peristiwa sejarah, atau kehidupan seorang tokoh dalam sejarah. Contoh: Hulubalang Raja oleh Nur St. Iskandar, Tambera oleh Utuy Tatang Sontani, Surapati oleh Abdul Muis.
    d. Roman psikologis, yaitu roman yang lebih menekankan gambaran kejiwaan yang mendasari segala tindak dan perilaku tokoh utamanya. Contoh: Atheis oleh Achdiat Kartamiharja, Katak Hendak Menjadi Lembu oleh Nur St. Iskandar, Belenggu oleh Armijn Pane.
    e. Roman detektif, yang isinya berkaitan dengan kriminalitas. Dalam roman ini yang sering menjadi pelaku utamanya seorang agen polisi yang tugasnya membongkar berbagai kasus kejahatan. Contoh: Mencari Pencuri Anak Perawan oleh Suman HS, Percobaan Seria oleh Suman HS, Kasih Tak Terlerai oleh Suman HS.

    2. Novel, berasal dari Italia yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perobahan nasib pelaku. lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme. Biasanya novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen. Contoh: Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.

    3.  Cerpen, adalah bentuk prosa baru yang menceritakam sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan telapi hat itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.

    4. Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara.

    5. Kritik, adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.

    6.  Resensi, adalah pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari ebrbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.

    7. Esai, adalah ulasan / kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll. menurut selera pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif  atau sangat pribadi.
      0 komentar

      Puisi Lama dan Puisi Baru

      Puisi adalah bentuk karangan yang terkikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat. Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru. Ini dia perbedaan puisi lama dan puisi baru !!


      A. PUISI LAMA

      Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :

      - Jumlah kata dalam 1 baris

      - Jumlah baris dalam 1 bait

      - Persajakan (rima)

      - Banyak suku kata tiap baris

      - Irama

      1. Ciri-ciri Puisi Lama

      Ciri puisi lama:

      a) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya

      b) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan

      c) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima

      2. Jenis Puisi Lama

      Yang termasuk puisi lama adalah

      a) Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib

      b) Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran,  2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka

      c) Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek

      d) Seloka adalah pantun berkait

      e) Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat

      f) Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita

      g) Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris




      3. Contoh dari Jenis-jenis Puisi Lama

      a) Mantra

      Assalammu’alaikum putri satulung besar
      Yang beralun berilir simayang
      Mari kecil, kemari
      Aku menyanggul rambutmu
      Aku membawa sadap gading
      Akan membasuh mukamu

      b) Pantun

      Kalau ada jarum patah
      Jangan dimasukkan ke dalam peti
      Kalau ada kataku yang salah
      Jangan dimasukan ke dalam hati

      c) Karmina

      Dahulu parang, sekarang besi (a)
      Dahulu sayang sekarang benci (a)

      d) Seloka

      Lurus jalan ke Payakumbuh,
      Kayu jati bertimbal jalan
      Di mana hati tak kan rusuh,
      Ibu mati bapak berjalan

      e) Gurindam

      Kurang pikir kurang siasat (a)
      Tentu dirimu akan tersesat (a)
      Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
      Bagai rumah tiada bertiang ( b )
      Jika suami tiada berhati lurus ( c )
      Istri pun kelak menjadi kurus ( c )

      f) Syair

      Pada zaman dahulu kala (a)
      Tersebutlah sebuah cerita (a)
      Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
      Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)




      g) Talibun

      Kalau anak pergi ke pekan
      Yu beli belanak pun beli sampiran
      Ikan panjang beli dahulu

      Kalau anak pergi berjalan
      Ibu cari sanak pun cari isi
      Induk semang cari dahulu

      4. Ciri-ciri dari jenis puisi lama

      a) Mantra

      Ciri-ciri:

      Ø Berirama akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde.

      Ø Bersifat lisan, sakti atau magis

      Ø Adanya perulangan

      Ø Metafora merupakan unsur penting

      Ø Bersifat esoferik (bahasa khusus antara pembicara dan lawan bicara) dan misterius

      Ø Lebih bebas dibanding puisi rakyat lainnya dalam hal suku kata, baris dan persajakan.

      b) Pantun

      Ciri – ciri :

      Ø Setiap bait terdiri 4 baris

      Ø Baris 1 dan 2 sebagai sampiran

      Ø Baris 3 dan 4 merupakan isi

      Ø Bersajak a – b – a – b

      Ø Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata

      Ø Berasal dari Melayu (Indonesia)

      c) Karmina

      Ciri-ciri karmina

      Ø Setiap bait merupakan bagian dari keseluruhan.

      Ø Bersajak aa-aa, aa-bb

      Ø Bersifat epik: mengisahkan seorang pahlawan.

      Ø Tidak memiliki sampiran, hanya memiliki isi.

      Ø Semua baris diawali huruf capital.

      Ø Semua baris diakhiri koma, kecuali baris ke-4 diakhiri tanda titik.

      Ø Mengandung dua hal yang bertentangan yaitu rayuan dan perintah.



      d) Seloka

      Ciri-ciri seloka

      Ø Ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair,

      Ø Namun ada seloka yang ditulis lebih dari empat baris.

      e) Gurindam

      Ciri-ciri gurindam

      Ø Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian

      Ø baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.

      f) Syair

      Ciri-ciri syair

      Ø Terdiri dari 4 baris

      Ø Berirama aaaa

      Ø Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair

      g) Talibun

      Ciri-ciri:

      Ø Jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.

      Ø Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.

      Ø Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.

      Ø Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.

      Ø Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d


      B. PUISI BARU

      Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.

      1. Ciri-ciri Puisi Baru

      a) Bentuknya rapi, simetris;

      b) Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);

      c) Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;

      d) Sebagian besar puisi empat seuntai;

      e) Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)

      f) Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.


      2. Jenis-jenis Puisi Baru

      Menurut isinya, puisi dibedakan atas :

      a) Balada adalah puisi berisi kisah/cerita

      b) Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan

      c) Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa

      d) Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup

      e) Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih

      f) Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan

      g) Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik

      Sedangkan macam-macam puisi baru dilihat dari bentuknya antara lain:

      a) Distikon

      b) Terzina

      c) Quatrain

      d) Quint

      e) Sektet

      f) Septime

      g) Oktaf/Stanza

      h) Soneta

      3. Contoh dari Jenis-jenis Puisi Baru

      Contoh jenis puisi menurut isinya :

      a) BALADA

      Puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “ Balada Matinya Aeorang Pemberontak”

      b) HYMNE

      Bahkan batu-batu yang keras dan bisu

      Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri

      Menggeliat derita pada lekuk dan liku

      bawah sayatan khianat dan dusta.

      Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu

      menitikkan darah dari tangan dan kaki

      dari mahkota duri dan membulan paku

      Yang dikarati oleh dosa manusia.

      Tanpa luka-luka yang lebar terbuka

      dunia kehilangan sumber kasih

      Besarlah mereka yang dalam nestapa

      mengenal-Mu tersalib di datam hati.

      (Saini S.K)

      c) ODE

      Generasi Sekarang
      Di atas puncak gunung fantasi
      Berdiri aku, dan dari sana
      Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
      Generasi sekarang di panjang masa

      Menciptakan kemegahan baru
      Pantoen keindahan Indonesia
      Yang jadi kenang-kenangan
      Pada zaman dalam dunia
      (Asmara Hadi)

      d) EPIGRAM

      Hari ini tak ada tempat berdiri

      Sikap lamban berarti mati

      Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan

      Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.

      (Iqbal)

      e) ELEGI


      Ini kali tidak ada yang mencari cinta
      di antara gudang, rumah tua, pada cerita
      tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
      menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

      Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
      menyinggung muram, desir hari lari berenang
      menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
      dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
      Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
      menyisir semenanjung, masih pengap harap
      sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
      dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap


      f) SATIRE

      Aku bertanya

      tetapi pertanyaan-pertanyaanku

      membentur jidad penyair-penyair salon,

      yang bersajak tentang anggur dan rembulan,

      sementara ketidakadilan terjadi

      di sampingnya,

      dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,

      termangu-mangu dl kaki dewi kesenian.

      (Rendra)


      Contoh jenis puisi dari bentuknya :

      a) DISTIKON
      Contoh :
      Berkali kita gagal
      Ulangi lagi dan cari akal
      Berkali-kali kita jatuh
      Kembali berdiri jangan mengeluh
      (Or. Mandank)

      b) TERZINA
      Contoh :
      Dalam ribaan bahagia datang
      Tersenyum bagai kencana
      Mengharum bagai cendana
      Dalam bah’gia cinta tiba melayang
      Bersinar bagai matahari
      Mewarna bagaikan sari
      Dari ; Madah Kelana
      Karya : Sanusi Pane

      c) QUATRAIN
      Contoh :
      Mendatang-datang jua
      Kenangan masa lampau
      Menghilang muncul jua
      Yang dulu sinau silau
      Membayang rupa jua
      Adi kanda lama lalu
      Membuat hati jua
      Layu lipu rindu-sendu
      (A.M. Daeng Myala)


      d) QUINT
      Contoh :
      Hanya Kepada Tuan
      Satu-satu perasaan
      Hanya dapat saya katakan
      Kepada tuan
      Yang pernah merasakan
      Satu-satu kegelisahan
      Yang saya serahkan
      Hanya dapat saya kisahkan
      Kepada tuan
      Yang pernah diresah gelisahkan
      Satu-satu kenyataan
      Yang bisa dirasakan
      Hanya dapat saya nyatakan
      Kepada tuan
      Yang enggan menerima kenyataan
      (Or. Mandank)

      e) SEXTET
      Contoh :
      Merindu Bagia
      Jika hari’lah tengah malam
      Angin berhenti dari bernafas
      Sukma jiwaku rasa tenggelam
      Dalam laut tidak terwatas
      Menangis hati diiris sedih
      (Ipih)

      f) SEPTIMA
      Contoh :
      Indonesia Tumpah Darahku
      Duduk di pantai tanah yang permai
      Tempat gelombang pecah berderai
      Berbuih putih di pasir terderai
      Tampaklah pulau di lautan hijau
      Gunung gemunung bagus rupanya
      Ditimpah air mulia tampaknya
      Tumpah darahku Indonesia namanya
      (Muhammad Yamin)

      g) STANZA ( OCTAV )
      Contoh :
      Awan
      Awan datang melayang perlahan
      Serasa bermimpi, serasa berangan
      Bertambah lama, lupa di diri
      Bertambah halus akhirnya seri
      Dan bentuk menjadi hilang
      Dalam langit biru gemilang
      Demikian jiwaku lenyap sekarang
      Dalam kehidupan teguh tenang
      (Sanusi Pane)

      h) SONETA
      Contoh :
      Gembala
      Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )
      Melihat anak berelagu dendang ( b )
      Seorang saja di tengah padang ( b )
      Tiada berbaju buka kepala ( a )
      Beginilah nasib anak gembala ( a )
      Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )
      Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )
      Pulang ke rumah di senja kala ( a )
      Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
      Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
      Melagukan alam nan molek permai ( a )
      Wahai gembala di segara hijau ( c )
      Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )
      Maulah aku menurutkan dikau ( c )
      (Muhammad Yamin)

      4. Ciri-ciri dari Jenis Puisi Baru

      v Ciri puisi dari Jenis isinya :

      a) Balada

      Ciri-ciri balada

      Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya.

      b) Hymne

      Ciri-ciri hymne

      Lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau alma mater (Pemandu di Dunia Sastra).
      Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernafaskan ke-Tuhan-an.

      c) Ode

      Ciri-ciri ode

      Ciri ode nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.

      d) Epigram

      Epigramma (Greek); unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.

      e) Romance

      Romantique (Perancis); keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra

      f) Elegi

      Ciri-ciri elegi

      Sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang.

      g) Satire

      Satura (Latin) ; sindiran ; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim etc)

      v Ciri puisi dari Jenis bentuknya :

      a) Distikon

      • 2 baris; sajak 2 seuntai
      • Distikon (Greek: 2 baris)
      • Rima –  aa
      –  bb

      b) Terzina

      Terzina (Itali: 3 irama)

      c) Quatrain

      • Quatrain (Perancis: 4 baris)
      • Pada asalnya ada 4 rangkap
      • Dipelopori di Malaysia oleh Mahsuri S.N.

      d) Quint

      Pada asalnya, rima Quint adalah /aaaaa/ tetapi kini 5 baris dalam serangkap diterima umum sebagai Quint (perubahan ini dikatakan berpunca dari kesukaran penyair untuk membina rima /aaaaa/

      e) Sextet

      • sextet (latin: 6 baris)
      • Dikenali sebagai ‘terzina ganda dua’
      • Rima akhir bebas

      f) Septima

      • septime (Latin: 7 baris)
      • Rima akhir bebas

      g) Oktav

      • Oktaf (Latin: 8 baris)
      • Dikenali sebagai ‘double Quatrain’

      h) Soneta

      ciri – ciri soneta :

      · Terdiri atas 14 baris

      · Terdiri atas 4 bait, yang terdiri atas 2 quatrain dan 2 terzina

      · Dua quatrain merupakan sampiran dan merupakan satu kesatuan yang disebut octav.

      · Dua terzina merupakan isi dan merupakan satu kesatuan yang disebut isi yang disebut sextet.

      · Bagian sampiran biasanya berupa gambaran alam

      · Sextet berisi curahan atau jawaban atau kesimpulan daripada apa yang dilukiskan dalam ocvtav , jadi sifatnya subyektif.

      · Peralihan dari octav ke sextet disebut volta

      · Penambahan baris pada soneta disebut koda.

      · Jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris biasanya antara 9 – 14 suku kata

      · Rima akhirnya adalah a – b – b – a, a – b – b – a, c – d – c, d – c – d.
       
      ;